Langsung ke konten utama

Makam Raja Mataram




Haloo semuanya, selamat datang dihalaman blog saya. Kali ini saya tidak akan posting blog yang begituan. Mohon maaf kemaren saya hanya mengerjakan tugas semata demi memperoleh nilai dalam mata kuliah saya. Nggak tau kenapa saya tiba-tiba mendapat ilham, ingin menulis sesuatu di blog yang bermanfaat. Sebenarnya saya masih bingung, tapi kali ini saya akan sedikit bercerita, tentang pengalaman saya pada malam 1 suro di Yogyakarta, tepatnya di makam raja Mataram.


Cukup disayangkan, apabila bangunan bersejarah yang cukup lama umurnya hancur karena alam dan tidak terawat. Salah satunya adalah makam Raja-raja Mataram, yang terletak di Imogiri Bantul atau tempat peristirahatan terakhir para Sultan yang pernah memerintah di tanah Jawa. Bangunan ini berumur sekitar tahun 377 tahun, karena makam ini dibangun sekitar tahun 1632 dan dibangun oleh Sultan Agung Hanyakrokusumo. Lokasi makam ini terletak diperbukitan Imogiri kabupaten Bantul. Menurut salah satu legenda makam ini dibangun oleh Sultan Agung atas saran dari Sunan Kalijaga.
photo by : https://gudeg.net/cni-content/uploads/modules/direktori/logo/20160223024813.jpg 

Bangunan makam ini cukup unik, karena mencirikan percampuran arsitek Hindhu-Islam. Banyak elemen-elemen Hindhu yang nampak dari gapura yang menyerupai Pura. Hal ini disebabkan oleh pengaruh Hindhu yang cukup dan tertanam kurang kebih 1000 tahun lamanya. Maka saat terjadi peraliran kekuasaan antara Majapahit ke kerajaan Demak, unsur-unsur Hindhu ikut terbawa dan salah satunya nampak dalam percampuran bangunan. Selain terdapatnya unsur Hindhu dalam upacara adat Keraton Jawa, pengaruh Hindhu sebenarnya juga telah bersatu dengan pola kehidupan masyarakat Jawa. (sangattt unik dan artistik).

Bagi masyarakat Jawa makam Imogiri ini merupakan tempat yang sakral. Tidak sembarangan orang bisa berbuat seenaknya di makam ini. Oleh karena itu bagi masyarakat Jawa, makam ini dianggap atau angker (hiiii serem ahhh). Tentunya apabila ada pengunjung yang berbuat tidak baik, akan mendapat peristiwa yang fatal. Tempat ini juga menjadi pusat spiritual masyarakat Jawa pada umunya.
photo by : https://irawanah.files.wordpress.com/2013/11/
anak-tangga-imogiri.jpg
 

Sebagai tempat ziarah makam ini banyak dikunjungi orang. Terutama masyarakat Jawa yang menjadikan tempat ini sebagai ziarah spiritual untuk menangkap nuansa mistis. Berbagai aturan diterapkan di lokasi yang dimiliki oleh dua Kesultanan di Jawa, yaitu Keraton Ngayogyokarto Hadiningngrat dan Keraton Surakarta. Aturan ini diterapkan untuk lebih menjaga kekusyukan dan menghormati makam para Sultan. Sebagai tempat yang sakral, bagi masyarakat yang akan memasuki areal makam harus menggunakan pakaian Jawa, yang disesuaikan dengan adat Jogja dan Solo. Ya hari ini tanggal 1 suro, semalam tepat tahun baru hijriah itu berganti, seperti biasanya suro identic dengan berbagai hal yang ghoib-ghoib. Pada malam 1 Suro di makam raja Mataram banyak sekali para peziarah yang datang. Konon mereka bukan hanya untuk berziarah, ada juga yang menyebutkan kalau ada segelintir orang yang berniat untuk mencari pesugihan (katanya lho).



photo by : http://swaragamafm.com/new/wp-content/uploads/2015/03/1371140466683218739.jpg



Lokasi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sebuah cerita

Kuukir indah wajahmu dalam hati Sedikit demi sedikit aku ukir Lekuk-lekuk wajahmu kuperhatikan dengabn pasti Begitu lembut dan detail aku ukir Keindahan yang ada dalam wajahmu Keanggunan dalam dirimu Kemanisan dalam setiap senyummu Kebaikan dalam setiap pribadimu Itulah kamu dengan beribu kehebatan

Embung Langgeran

photo by https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPk9nUb3WFlEYiZa5HT5QdmUCtsOPpkdUS9Gn-ZOXGMPRamcNNT1jGUoWddcAkVxZO2ZqXEL5a4ib9tmE78UIJJt8BNixNtHIY_iTxcNcNfLkja18nzsPq0pvByPv0JZfyoUJ2XMcif3FO/s1600/87793b6f6f0e4e2695d2c704814ed0c4.jpg diakses 27 Maret 2018 Embung langgeran terletak di daerah Nglanggeran Wetan, Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, D.I Yogyakarta. Embung ini berada di ketinggian   500 mdpl, sehingga setiap pagi suhu di embung ini sangat sejuk. Bahkan ketika musim hujan suhu di sini bisa sangat dingin, syahhddduuu reeekkk…dari embung ini kita bias melihat dataran tinggi Kabupaten Gunungkidul, Gunung api purba, dan hijaunya persawahan yang masih sangat asri.             Ada apa aja sihh disana. Yahh banyak hal yang bias kita lakukan di embung langgeran ini. Selain memiliki pemandangan yang sangat cantik, embung ini juga memiliki fasilitas-fasilitas yang cukup komplit. Jadi ketika sahabat ingin mengadakan suatu acara disini bisa lohh. 1.    

Belalang atau Walang Kuliner Khas yang Kaya Akan Manfaat

Indonesia merupakan negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa, hal ini memberikan keuntungan yang sangat banyak bagi warga negara Indonesia. Kekayaan flora dan faunanya sangat melimpah. Suku bangsa dan bahasa   yang terapat di negri kita Indonesia sangat beragam. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki kuliner yang beraneka ragam. Terlebih disetiap daerah di Indonesia memiliki tumbuhan rempah yang beragam, menjadikan kuliner di Indonesia memiliki karakter rasa yang berbeda. Salah satu kuliner yang agak ekstrim adalah Belalang atau walang. Belalang atau walang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.   Para ulama menjelaskan, boleh memakan belalang walau sudah menjadi bangkai. Binatang ini halal sebagaimana terdapat dalil dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai