Langsung ke konten utama

Meneloesoeri Jejak Kuliner Nusantara: Dibalik Rasa Tersirat Berbagai Cerita



            Hemmmm makanan makanan dan makanan. Pada tanggal 17 dan 18 Mei, mendadak Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga  Yogyakarta ramai sekali. Begitu masuk Perpustakaan gemuruh ramai music kuno atau daerah dan bau-bau makanan sudah menyambut melambai-lambai untuk segera dicicipi. Hal ini dikarenakan adanya Pameran Kuliner Nusantara yang diadakan oleh Prodi Ilmu Perpustakaan. Pameran tersebut bagian tugas dari salah satu mata kuliah yang ada di Prodi Ilmu Perpustakaan, yakni Informasi dalam konteks social.
                Pameran makanan ini menampilkan beberapa makanan khas nusantara yang sudah mulai tergerus zaman. Mungkin jajanan orangtua kita bahkan kakek nenek kita yang sudah sulit kita temui saat ini. Dari 6 stand yang ada, mereka menampilkan berbagai kuliner khsnya sendiri-sendiri. Tak lupa dari 6 stand yang ada, dekorasinnya sangat menarik semua dan sesuai dengan tema yang mereka angkat.

                Sebagai contoh stand 6, stand paling pojok namun menyita perhatian para pengunjung (hemmmmm terbukti dari penjaga stand yang kwalahan melayani pengunjung yang dating silih berganti). Stand 6 menampilkan jajanan khas Pulau Dewata Bali. Mereka menampilkan jajanan-jajanan khas bali yang sulit ditemui di Yogyakarta, ada Jaje Bendu, Cilok Bali, Cenil, Bir Bali, Kopi Kintamani (uenakk sekali) dan masih ada beberapa makanan khas lainnya. Khusus untuk kopi kintamani stand 6 menampilkan cara buat kopi asli, yaa ala-ala café gitu biar keren hehe. Mereka juga menggunakan berbagai atribut bali, dari pakaian dsain stand dan property lainnya. 
kampung kippo
stand prodi IP S1

stand kelompok 6 : Kuliner Bali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sebuah cerita

Kuukir indah wajahmu dalam hati Sedikit demi sedikit aku ukir Lekuk-lekuk wajahmu kuperhatikan dengabn pasti Begitu lembut dan detail aku ukir Keindahan yang ada dalam wajahmu Keanggunan dalam dirimu Kemanisan dalam setiap senyummu Kebaikan dalam setiap pribadimu Itulah kamu dengan beribu kehebatan

Embung Langgeran

photo by https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPk9nUb3WFlEYiZa5HT5QdmUCtsOPpkdUS9Gn-ZOXGMPRamcNNT1jGUoWddcAkVxZO2ZqXEL5a4ib9tmE78UIJJt8BNixNtHIY_iTxcNcNfLkja18nzsPq0pvByPv0JZfyoUJ2XMcif3FO/s1600/87793b6f6f0e4e2695d2c704814ed0c4.jpg diakses 27 Maret 2018 Embung langgeran terletak di daerah Nglanggeran Wetan, Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, D.I Yogyakarta. Embung ini berada di ketinggian   500 mdpl, sehingga setiap pagi suhu di embung ini sangat sejuk. Bahkan ketika musim hujan suhu di sini bisa sangat dingin, syahhddduuu reeekkk…dari embung ini kita bias melihat dataran tinggi Kabupaten Gunungkidul, Gunung api purba, dan hijaunya persawahan yang masih sangat asri.             Ada apa aja sihh disana. Yahh banyak hal yang bias kita lakukan di embung langgeran ini. Selain memiliki pemandangan yang sangat cantik, embung ini juga memiliki fasilitas-fasilitas yang cukup komplit. Jadi ketika sahabat ingin mengadakan suatu acara disini bisa lohh. 1.    

Belalang atau Walang Kuliner Khas yang Kaya Akan Manfaat

Indonesia merupakan negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa, hal ini memberikan keuntungan yang sangat banyak bagi warga negara Indonesia. Kekayaan flora dan faunanya sangat melimpah. Suku bangsa dan bahasa   yang terapat di negri kita Indonesia sangat beragam. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki kuliner yang beraneka ragam. Terlebih disetiap daerah di Indonesia memiliki tumbuhan rempah yang beragam, menjadikan kuliner di Indonesia memiliki karakter rasa yang berbeda. Salah satu kuliner yang agak ekstrim adalah Belalang atau walang. Belalang atau walang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.   Para ulama menjelaskan, boleh memakan belalang walau sudah menjadi bangkai. Binatang ini halal sebagaimana terdapat dalil dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai